Bagaimana Jika Kelak Kita Tidak Berani Membuka Hati Untuk Mencintai Lagi?

shares |

Kuch2HoTahu - Ada yang berkata move on itu penting, terlalu lama tersangkut pada masa lalu juga bukan hal yang baik. Bagaimana pun juga hidupmu tetap berjalan, hanya kehilangan cinta, tapi kenapa hati sampai seperti raga tidak bernyawa?
"When a loves goes away, another love comes again, it definitely will"
Karena itu, kata mereka kita tidak boleh terlalu terpuruk, jangan terlalu menggebu mencari yang lain, jika kamu belum menemukannya, biar saja cinta itu yang datang menghampirimu dengan cara yang penuh misteri, pasti, suatu hari nanti pasti akan datang.
“It matters how this ends, cause what if I never love you again?”
Tapi apa daya diri ini, penting bagiku bagaimana kisah cinta kita berakhir, penting bagiku bagaimana rasanya terbuang seperti seseorang yang tidak pernah ada di hidupmu, penting bagiku bagaimana terkhianatinya aku oleh dirimu, penting bagiku bagaimana cara yang kamu pilih untuk menyayat hati tulus ini. 
Kalau itu masalah luka, aku yakin akan sembuh oleh waktu. Kalau itu masalah bahagia, sepertinya lebih dari cukup hal yang bisa membuatku merasakan indahnya melanjuti hidup ini tanpamu. Kalau itu masalah kamu tidak lagi ada di kehidupanku, aku yakin kelak ada seseorang lainnya di luar sana yang siap menggantikan posisimu dulu. 
Hanya saja, bagaimana jika masalahnya adalah karena ini aku tidak bisa mencintai lagi?  Jika mungkin aku bisa kembali dan memutar waktu, alangkah indahnya jika kita kembali ke masa lalu, bukan saat kita bersama, tapi saat aku tidak mengenalmu.
“Love will be a crime, if it hurt someone.”
Jika cintamu telah menjadi sebuah kejahatan, mungkin ini kejahatan terkejam dan terbengis yang pernah aku hadapi. Untuk seseorang yang telah tersakiti, untuk seseorang yang telah menerima kejahatan, apa kamu berharap aku bisa mencintai lagi dan bahagia tanpa mengingat kejahatanmu? Trauma, mungkin begitu orang-orang menyebutnya. 
"I really want a relationship, a long one and a happy one, event it’s not with you"
Aku tidak berharap kamu yang menyembuhkannya, aku tidak berharap kamu yang menghapusnya, luka di hati ini, perih di jiwa ini. Hanya saja aku berharap kelak aku menemukan seseorang yang sanggup membuatku mencintai kembali, membuatku tidak takut akan cinta yang akan menjadi kejahatan lagi. Aku ingin menemukan cinta itu, selama mungkin melewati masa senang sedih bersama. Tapi tidakkah kamu tau? Setiap hari aku bertanya pada langit yang tidak pun menjawab, kapan dia datang? Aku sangat merindukannya, meski aku bahkan tidak tahu siapakah dia.
“Sometimes, it’s better to be alone, no one can hurt you that way.”
Di tengah kerindukanku akan seseorang yang tidak kunjung datang, di antara perasaan lelah karena terlalu lama sendiri. Terkadang aku bersyukur telah begitu lama sendiri. Meskipun hati ini menjadi sekeras batu dan sedingin es, aku bersyukur dengan segala perasaan yang telah tertutup ini, tidak ada yang berhasil menyakitiku, tidak ada lagi yang meremuk hati ini padahal dia tidak menyentuhnya. Tidak ada.
“I can’t say hello to you. And risk another goodbye”

Sudah berapa hati yang telah tersakiti karena mendekat padaku? Siapa yang aku tunggu? Aku juga tidak tahu, bagaimana perasaan ini, aku tidak lagi bisa mengerti. Hanya saja, begitu banyak orang yang telah berlalu-lalang, tetap saja tidak ada yang membuka pintu hatiku. Seberapa besar usaha yang telah dilakukannya tidak juga menggetarkan hatiku. Tapi aku juga sudah berusaha semampuku, sekuat hatiku untuk mencoba mencintai tapi selalu gagal, aku selalu takut akan ada lagi kata-kata selamat tinggal.
popbela.com

Related Posts