Curahan Hati : Suamiku Selingkuh Diatas Ranjangku

shares |

Sebut saja namaku R. Aku seorang wanita yang dilahirkan di kota B sebagai anak pertama dari 2 bersaudara. Orang tuaku bercerai setelah bertengkar hebat saat aku berusia 10 tahun. Aku dan adikku, sebut saja D ikut mama. Sementara papa sejak saat itu tidak pernah lagi aku ketahui keberadaannya dan tidak pernah juga dia datang menemui aku dan adikku. 

Kami anak broken home
Setelah berpisah dengan papa, mama tidak menikah lagi. Mama menghidupi kami dengan bekerja disebuah perusahaan garmen. Siang hari saat dia bekerja, aku dan adikku dititipkan pada seorang pembantu yang datang pada siang hari untuk memasak, mencuci dan membersihkan rumah.

Aku tidak mengetahui apa yang menyebabkan kedua orang-tuaku bertengkar. Baru setelah aku duduk di bangku SMA, aku mengetahuinya. Rupanya penyebab pertengkaran dan perpisahan mereka akibat mama memergoki papa sedang selingkuh dengan seorang wanita, sehingga akhirnya mereka bertengkar dan berpisah.

Sebenarnya aku dan adikku rindu akan kehadiran seorang sosok papa. Namun sebagai anak kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kadang adikku bertanya kepada mama tentang papa kami, namun mama hanya menjawab bahwa papa sudah pergi entah kemana. Jika adikku bertanya lebih detail lagi, mama akan mengalihkannya dengan membicarakan pelajaran sekolah atau hal lainnya.


Sungguh setelah ramaja aku bisa membaca ekspresi muka mama yang menunjukkan kesedihan sekaligus kemarahan yang terpendam jika kami menyinggung soal papa. Itu sebabnya aku tidak pernah mau bertanya tentang papa kepada mama. Aku melebur diriku dalam pelajaran sekolah meskipun aku harus bersusah payah melakukannya karena aku bukan termasuk anak yang cerdas pada semua pelajaran. 

Aku ingat, saat SMP dan SMA aku hanya menguasai pelajaran-pelajaran IPS dan Bahasa dibanding pelajaran IPA. Sebenarnya aku ingin meminta diikutkan kursus kepada mama, tapi aku tidak tega melihat dia sudah bekerja keras untuk kami.

Aku dan adikku memiliki karaker yang berbeda. Jika aku melebur kerinduan akan sosok seorang ayah dalam pelajaran sekolah, adikku lebih cenderung menghabiskan waktunya dengan cara bergaul dengan teman-temannya yang menurut aku nakal. Tetapi sekalipun demikian, adikku adalah anak yang cerdas. Lebih cerdas dari aku. Dia selalu masuk peringkat 10 terbaik di sekolahnya meskipun aku tahu dia kerap bolos sekolah.
Musibah saat aku kuliah dan adikku duduk di bangku SMA
Remaja Narkoba (@JustThinkTwice)
Usai menyelesaikan pendidikan di bangku SMA, aku kuliah di sebuah sekolah tinggi swasta yang cukup ternama di kota kami. Aku bahagia masih bisa masuk kuliah meski aku tahu mama harus menjual sebagian perhiasan warisan dari orang tuanya demi membayar uang masuk kuliah yang tidak sedikit. Tapi aku berjanji akan belajar sebaik-baiknya agar bisa membahagiakan mamaku kelak.


Setahun aku kuliah, aku bisa menyesuaikan diri dengan pelajaran-pelajaran disana dan mendapat nilai baik. Sementara adikku tetap berprestasi di sekolah meski tetap bergaul dengan teman-teman nakalnya. 


Ditahun kedua aku kuliah dan adikku duduk di kelas 2 SMA, terjadilah sebuah peristiwa yang meruntuhkan hati dan semangat mama. Saat itu aku sedang berada di kampus ketika telepon dari mama berdering di HP ku.
 “R, kamu dimana ?”
“Dikampus ma, kenapa ?” jawabku.
“Cepat kamu ke rumah sakit, adik kamu di rawat disana” kata mama panik.
“Ya Tuhan, sakit apa ma ?” tanyaku ikut panik.
“Tidak tahu, barusan dari sekolah menelepon mama. Mereka bilang adik kamu pingsan di kamar mandi sekolah. Sekarang dibawa ke rumah sakit. Kamu segera kesana, mama nyusul”
“Iya ma. iya” jawabku bergegas.
Diantar oleh seorang teman, aku segera berangkat. Akan tetapi tiba di rumah sakit, adikku sudah tiada. Dia sudah pergi selama-lamanya dengan mulut berbusa. Menurut dokter adikku meninggal karena over dosis menggunakan narkoba. Sesuatu yang tidak pernah aku dan mama ketahui karena adikku selama ini baik-baik saja, berprestasi di sekolah, meski sering terlambat pulang ke rumah.

Tangisku pun meledak dan tidak lama kemudian diikuti histeris mama yang baru tiba. Adikku pergi tanpa ada firasat atau pertanda yang ditinggalkan. Seakan semua kejadian ini hanyalah sebuah mimpi buruk yang membuat kami ingin segera terjaga.
Kondisi mama memburuk setelah adikku meninggal
Sakit (@NbcBayArea)
Pasca meninggalnya adikku, kondisi kesehatan mama yang tidak bisa menerima kenyataan jadi memburuk. Dia sering kudapati sedang menangis di dalam kamar atau kamar mandi dan menjadi sakit-sakitan.


Pekerjaan mama sering terkendala akibat kondisinya yang kian rapuh. Namun dia tetap bertahan dan seakan dia ingin menyelesaikan satu tanggung jawab yang masih tersisa dipundaknya, mama meninggal dunia satu bulan setelah aku di wisuda. 


Mama pergi meninggalkan aku menjadi sebatang kara. Dia pergi sebelum aku sempat membalas jasanya. Dia pergi tanpa memberi aku kesempatan untuk membahagiakannya. Sungging senyum pada wajahnya saat menghembus nafas terakhir seakan berkata, dia bahagia karena telah menyelesaikan tugas sebagai orang tua. Namun setitik air di kelopak mata mengukir kepedihan yang dalam akibat ditinggal putra tercintanya.


Aku bekerja dan menikah dengan anak orang kaya
Sibuk bekerja (@HuffingtonPost)
Tuhan seakan menghibur kesedihanku dengan memberi kesibukan. Tidak berapa lama setelah mama meninggal, aku melamar kerja dan diterima bekerja pada sebuah perusahaan sebagai staff keuangan. Meski bukan perusahaan yang sangat besar, aktifitas di perusahaan ini sangat tinggi sehingga aku sangat sibuk dan perlahan bisa melupakan segala musibah yang menimpa.


Dengan gaji yang kuterima, aku mulai bisa menata rumah peninggalan mama dan membeli kosmetik serta asesoris yang dulu tidak penah bisa aku miliki. Mungkin karena memiliki uang sendiri, aku mulai membuka diri dan lebih berani berteman dengan semua kalangan. Sampai akhirnya aku berkenalan dengan seorang pria, anak orang kaya bernama S. Dia adalah seorang pengusaha muda yang merupakan rekanan perusahaan tempat aku bekerja. Sebaiknya 


Dari hubungan ini, akhirnya kami menikah dalam sebuah resepsi yang termasuk mewah untuk orang seperti aku. Setelah menikah, suamiku tetap memperkenankan aku bekerja karena selain tidak ingin aku hanya mengurus rumah, posisi aku di bagian keuangan bisa mempermudah dia saat menagih pembayaran.


Curahan hati suamiku selingkuh diatas ranjangku sementara bayiku tertidur disebelah mereka
Sedih dan kecewa (@Shutterstock)
Tidak terasa pernikahan kami sudah berjalan selama 7 tahun dan kami dikaruniai 2 orang anak. Yang pertama perempuan saat ini berusia 6 tahun, dia baru masuk sekolah dasar.  Sedangkan yang kedua laki-laki baru berusia 1 tahun.

Tidak ada firasat aneh dan hal yang mencurigakan, ketika aku pulang cepat dari kantor karena sudah berjanji pada anak pertamaku untuk mengantar dia membeli beberapa keperluan sekolah. Bahkan sama sekali tidak aku memperhatikan mobil suamiku sudah terparkir di “car port” saat aku masuk pekarangan rumah.


Tanpa memanggil pembantu, aku membuka pintu yang tidak terkunci dan langsung menuju kamar. Akan tetapi, betapa terkejutnya aku saat mendorong pintu kamar yang tidak terkunci. Diatas ranjang aku lihat suamiku sedang bermesraan dengan baby sitter sementara bayiku tertidur lelap disamping mereka. Tangis dan amarahku pun meledak. Sebelum dibilang kurang romantis oleh pasangan, 
Haruskah anakku mengalami hal yang sama dengan ku ?
Curahan hati wanita galau (@Cosmopolitan)
Pembaca laman bisfren, hingga saat ini aku belum bisa memutuskan apa yang harus aku lakukan. Berpisah atau mempertahankan rumah tangga ini. Jika aku berpisah, aku takut hal yang sama dengan apa yang aku alami dimasa lalu akan dialami oleh anak-anakku. Tapi jika tidak berpisah, hubungan kami sudah tidak harmonis lagi karena aku sulit untuk melupakan begitu saja peristiwa itu. Bahkan sampai hari ini aku masih enggan bicara dan pisah kamar dengan suamiku.

Aku berharap mendapat saran dari pembaca akan apa yang harus aku lakukan. Aku ucapkan terima kasih redaksi bisfren telah memuat tulisan yang sedikit melegakan hatiku.(fr)

Related Posts